Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian. Salah satu fungsi utama apotek adalah sebagai sarana distribusi sediaan kefarmasian. Namun saat ini tuntutan atas pengembangan pelayanan kefarmasian yang disediakan di apotek semakin meningkat. Dalam konteks di Indonesia, praktek kefarmasian di apotek juga mengalami perubahan seiring dengan diperkenalkannya program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Apoteker di apotek dituntut untuk mampu memberikan layanan berorientasi pada pasien sebagai bagian dari upaya pengembangan kesehatan komunitas. Namun sayangnya, belum tersedianya bukti (evidence) tentang kontribusi dan keunggulan praktek kefarmasian oleh Apoteker di apotek menyebabkan peran profesi Apoteker menjadi marjinal di era JKN dan perubahan ke arah patient-oriented care menjadi melamban.
Kurangnya informasi tersebut menjadi hambatan dalam membangun pengembangan pelayanan kefarmasian yang tepat. Ketiadaan bukti ini mengindikasikan perlunya disusun sebuah sistem database yang menunjukkan manfaat praktek kefarmasian di apotek bagi stakeholder dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu studi ini dilakukan untuk melengkapi kekurangan data tersebut.
Studi ini disebut sebagai SURPHACE project yang merupakan singkatan dari SURvey of PHArmacy Contribution and Excellence. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keunggulan dan kontribusi Apoteker dan Apotek di Indonesia. Dengan target sampel 7,000 Apotek di seluruh Indonesia, penelitian ini adalah yang pertama dilakukan secara nasional. Data dan informasi yang dihasilkan akan digunakan sebagai referensi pembuatan kebijakan oleh akademisi, organisasi profesi dan pembuat kebijakan (administrator dan regulator sektor farmasi) serta sebesar-besar kemakmuran profesi Apoteker. Hasil akhir penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan sumbangsih Apoteker dan Apotek bagi kesehatan nasional dan bermanfaat dalam meningkatkan daya tawar profesi Apoteker di sistem Jaminan Kesehatan Nasional.